Reksa dana merupakan wadah yang dipakai untuk menghimpun dana dari investor untuk selanjutnya diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Reksa dana dianggap sebagai salah satu instrument investasi yang aman, lantaran dana yang dikeluarkan investor akan dikelola oleh manajer investasi profesional.
Meski begitu, seperti halnya investasi lainnya, reksa dana juga bisa mengalami penurunan nilai. Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan penurunan tersebut.
Artikel ini akan membahas penyebab reksa dana turun serta bagaimana investor bisa menghadapinya.
Penyebab Reksa Dana Turun
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa penyebab yang membuat reksa dana mengalami penurunan nilai.
- Fluktuasi indeks harga saham
Penyebab utama turunnya nilai reksa dana adalah fluktuasi indeks harga saham. Reksa dana yang berbasis saham sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar.
Ketika indeks harga saham di bursa efek mengalami penurunan, nilai reksa dana yang terdiversifikasi ke dalam saham-saham tersebut juga akan menurun. Hal ini terjadi karena harga saham yang dimiliki oleh reksa dana tersebut ikut turun.
2. Kenaikan suku bunga
Kenaikan suku bunga dapat memberikan dampak yang besar terhadap nilai reksa dana dan obligasi.
Ketika suku bunga naik, harga obligasi yang ada dalam portofolio reksa dana akan turun. Ini karena obligasi yang dikeluarkan dengan suku bunga lebih rendah menjadi kurang menarik dibandingkan dengan obligasi baru yang menawarkan suku bunga lebih tinggi.
Akibatnya, nilai reksa dana yang mengandung obligasi tersebut bisa mengalami penurunan.
3. Ketidakstabilan ekonomi
Situasi ekonomi yang tidak stabil, baik dalam skala nasional maupun global, juga dapat menyebabkan turunnya nilai reksa dana.
 Ketidakpastian ekonomi seperti inflasi yang tinggi, resesi, atau ketegangan politik dapat mengakibatkan para investor menarik dana mereka dari pasar saham atau obligasi, sehingga menurunkan nilai aset-aset tersebut. Hal ini tentu berdampak pada reksa dana yang menginvestasikan dana dalam aset-aset tersebut.
4. Manajer investasi tidak optimal dalam mengelola dana
Kinerja reksa dana sangat dipengaruhi oleh kemampuan manajer investasi dalam mengelola portofolio.
Apabila manajer investasi tidak mampu membuat keputusan investasi yang tepat atau gagal dalam mengantisipasi perubahan pasar, nilai reksa dana bisa turun.
Pengelolaan yang kurang optimal dapat disebabkan oleh kurangnya pengalaman atau pendekatan investasi yang kurang efektif.
5. Perubahan komposisi portofolio
Perubahan komposisi portofolio reksa dana juga bisa membuat nilai reksa dana menurun.
Sebagai contoh, jika manajer investasi memutuskan untuk menjual sebagian besar saham dalam portofolio investasi dan menggantinya dengan obligasi, maka kinerja reksa dana akan lebih dipengaruhi oleh pergerakan harga obligasi.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Reksa Dana Turun?
Ketika kinerja reksa dana turun, beberapa hal yang bisa Anda lakukan adalah:
- Meninjau kembali tujuan investasi
Pastikan bahwa tujuan investasi Anda masih relevan dengan kondisi saat ini. Jika tujuan investasi Anda jangka panjang, maka fluktuasi jangka pendek tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
2. Mengevaluasi profil resiko
Pastikan bahwa profil risiko reksa dana yang Anda pilih sesuai dengan toleransi risiko Anda. Jika Anda merasa terlalu risau dengan fluktuasi nilai, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengalihkan sebagian dana ke reksa dana dengan profil risiko yang lebih rendah.
3. Melakukan konsultasi dengan manajer investasi
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan manajer investasi Anda. Mereka dapat memberikan penjelasan yang lebih detail mengenai penyebab penurunan nilai reksa dana Anda dan memberikan rekomendasi yang sesuai. Demikian informasi tentang penyebab reksa dana turun. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan pembaca.