PLTA Kayan Berkapasitas 9.000 Megawatt Siap Dibangun, Yuk Intip Besaran Dana yang Dikeluarkan

Bamz Ola
Read Time:1 Minute, 42 Second

Inilah Besaran Dana yang Digelontorkan Untuk Membangun PLTA dengan Kapasitas Mencapai 9.000 Megawatt.

Aliran Sungai Kayan yang berada di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara akan dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

PLTA ini nantinya akan menjadi yang terbesar di Indonesia, karena memiliki kapasitas listrik sebesar 9.000 megawatt.

Pembangunan PLTA tersebut dimotori oleh PT Kayan Hydro Energi yang bekerja sama dengan Power Cina.

PLTA Kayan Dibangun dalam Lima Tahapan

Khaerony selaku Direktur Operasi KHE, menjelaskan bahwa PLTA Sungai Kayan ini akan dibangun melalui lima tahapan, dengan total lama pengerjaan ditaksir mencapai 25 tahun.

Seperti yang dilansir dari tribunnews.com, PLTA yang dibangun diatas lahan seluas 2.600 ha ini memiliki lima bendungan dengan lima unit pembangkit.

Gambar PLTA, Pembangunan PLTA (bisnis.com)

Tahap pertama akan dibangun sebesar 900 megawatt, tahap kedua sebesar 1.200 megawatt, sementara tahap ketiga dan keempat dibangun sebesar 1.800 megawatt, dan yang terakhir tahap kelima dibangun sebesar 3.300 megawatt.

Menurut Khaerony, saat ini pihaknya telah melakukan kajian secara komperhensif secara teknis, dan lingkungan. Kajian ini dilakukan sejak tahun 2019 lalu.

Hasilnya, Khaerony yakin kontruksi bendungan dan pembangkitan tahap pertama PLTA Kayan ini bisa mulai dikerjakan pada akhir tahun 2019 ini.

Akan dibangun akhir tahun 2019, PLTA yang terdiri dari lima unit ini memiliki nilai investasi beragam. Rentang biaya pembangunan PLTA Kayan mencapai US$2,3 – 2,7 juta per megawatt.

Seperti yang dilansir dari financedetik.com, memiliki kapasitas sebesar 9.000 megawatt, ini artinya secara keseluruhan biaya pembangunan PLTA Kayan menelan hingga US$20,7 miliar – US$24,3 miliar. Mengacu kurs Rp14.000/US$, investasinya yaitu sekitar Rp289,8 triliun – Rp340,2 triliun.

Menurut Direktur Operasi PT Kayan Hydro Energy Khaerony nilai investasinya mencapai US$2,3-US$2,7 juta per MW karena akses ke lokasi proyek pembangunan PLTA Kayan ini butuh tenaga yang ekstra.

Khaerony mengklaim pendanaan tersebut sudah disiapkan, adapun sumber dana tersebut berasal dari Power China dan Central Asia Capital.

“Sumber dana sudah ada, jadi kita sudah siap membangun,” tuturnya.

Next Post

PLTA Kayan: Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan yang Dibangun di Kalimantan Utara

Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan Akan Dibangun di Sungai Kayan, Kalimantan Utara. Saat ini pemerintah terus mendorong pembangunan pembangkit listrik ramah lingkungan guna mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor energi. Termasuk yang terus di dorong adalah pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga […]