PLTA Kayan: Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan yang Dibangun di Kalimantan Utara

Bamz Ola
Read Time:1 Minute, 54 Second

Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan Akan Dibangun di Sungai Kayan, Kalimantan Utara.

Saat ini pemerintah terus mendorong pembangunan pembangkit listrik ramah lingkungan guna mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor energi.

Termasuk yang terus di dorong adalah pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Pembangunan PLTA Kayan yang berlokasi di Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara adalah jawaban energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan karena menggunakan sumber energi dari alam.

Pembangunan PLTA Kayan

Proses kontruksi PLTA Kayan akan dimulai akhir tahun 2019. PLTA Kayan diproyeksikan mampu menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawatt.

Direktur Operasi Kayan Energy Khaerony mengatakan pembangunan PLTA Kayan rencananya akan dilakukan pada akhir tahun ini.

Gambar Ilustrasi Pembangunan PLTA (banjarmasin.tribunnews.com)

Untuk menghasilkan listrik berkapasitas 9.000 megawatt, PLTA Kayan dibangun secara bertahap, setidaknya aka nada lima tahapan yang harus dilakukan untuk menghasilkan listrik berkapasitas jumbo.

Adapun rincian tahapan pembangunan PLTA Kayan, dibawah ini:

Tahap pertama akan dibangun sebesar 900 megawatt, tahap kedua sebesar 1.200 megawatt, sementara tahap ketiga dan keempat dibangun sebesar 1.800 megawatt, dan yang terakhir tahap kelima dibangun sebesar 3.300 megawatt. Harapannya Kayan 1 akan mulai beroperasi pada tahun 2024. Kayan 2 menyusul di tahun berikutnya.

“Kayan 1, 5 tahun dibangun, sudah ada listrik 900 megawatt di 2024, selanjutnya Kayan 2 akan dibangun pada tahun berikutnya,” tutur Khaerony dilansir dari finance.detik.com.

Sebagai informasi, PLTA Kayan ini sebenarnya mulai dipelajari pada tahun 2009. Pembangkit ini merupakan PLTA terbesar di Indonesia, bahkan salah satu yang terbesar di Asia. Menurut Kaherony wajar jika studinya memakan waktu selama itu, hingga pada ahirnya dieksekusi pada tahun ini.

Secara keseluruhan, biaya pembangunan PLTA Kayan ini bakal menelan hingga US$ 20,7 miliar-US$ 24,3 miliar. Mengacu kurs Rp14.000/U$, investasinya yakni sekitar Rp289,8 triliun-Rp340,2 triliun, dilansir dari financedetik.com.

Menelan biaya investasi hingga triliunan rupiah, menurut Khaerony nilai investasinya mencapai US$2,3-US$2,7 juta per MW karena akses ke lokasi proyek pembangunan PLTA Kayan ini butuh tenaga yang ekstra.

Khaerony mengklaim pendanaan tersebut sudah disiapkan, adapun sumber dana tersebut berasal dari Power China dan Central Asia Capital.

“Sumber dana sudah ada, jadi kita sudah siap membangun,” tuturnya.

Next Post

PT General Energy Bali, Tolak Pakai TKA Cina dari Palembang Berikut Infonya

Denpasar hari ini – PT General Energy Bali (GEB) menolak menggunakan 25 Tenaga Kerja Asing (TKA) China dari Palembang. Rencana mendatangkan para pekerja tersebut tidaklah benar adanya. Fakta dari informasi tersebut dikatakan oleh Vice Manager General Affair Department PT GEB melalui siaran pers. “Tidak benar itu,” ucap Vice Manager General […]
PT General Energy Bali, Tolak Pakai TKA Cina dari Palembang Berikut Infonya