Gubernur Kaltara Minta Izin Pendukung Pembangunan PLTA Kayan Dipercepat.
Indonesia sebentar lagi akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kalimantan Utara. PLTA Kayan sendiri nantinya akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia hingga ASEAN karena kapasitasnya mencapai 9.000 megawatt.
Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie meminta untuk dilakukan percepatan pengurusan izin pendukung PLTA Kayan di Kecamatan Peso, Bulungan ini.
Pasalnya untuk membawa peralatan dan material untuk pembangunan pra kontruksi dari salah satu mega proyek di Kalimantan Utara itu perlu terlebih dahulu dilakukan pengerukan sungai.
“Karena jika tidak dikeruk, tentu kapalnya tidak akan bisa sampai ke lokasi. Itu kan pontonnya besar, bisa kandas kalau sungainya tidak dikeruk. Nah, ini yang memerlukan izin,” tutur Gubernur Kaltara seperti dilansir dari kaltara.prokal.co.
Perkembangan Pembangunan PLTA Kayan Terkini
Saat ini, PT Kayan Hydro Energy (KHE) selaku investor pembangunan PLTA Kayan sedang engurus izin pengerukan sungai dan galian C. Berbicara soal galian C, nanti pasirnya akan digunakan untuk campuran semen bangunan PLTA Kayan itu.
Irianto mengatakan, saat ini PT KHE sedang ke Tiongkok. Mereka sedang memuat beberapa material untuk pra kontruksi PLTA Kayan itu ke kapal.
Jika Pembangunan PLTA Kayan ini selesai. PLTA ini diproyeksikan berkapasitas 9.000 megawatt, tentu saja sangat besar. Dimana daerah lain seperti di Asahan kapasitasnya hanya 600 megawatt, ada juga PLTA di Sarawak hanya 940 megawatt.
Untuk mendirikan PLTA berkapasitas 9.000 megawatt ini tentu saja akan membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak, bisa ribuan hingga puluhan orang. Namun, untuk tenaga ahlinya tentu tidak dari lokal, kemungkinan tenaga ahli tertentu masih diambil dari Tiongkok.
“Pastinya, janji mereka (PT KHE), tahun ini sudh bisa mulai bekerja, yang penting izin di kita tidak diperlambat. Makanya izin mereka saya minta dipercepat, terlebih jika hanya rekomendasi,” ujar Irianto.
Meski demikian, PT KHE juga harus bisa memberikan jamninan bahwa pembangunan PLTA Kayan ini harus segera dimulai. Sebab, mengurus segala persyaratannya ini sudah cukuu lama, yakni mulaitahun 2009.
Irianto di akhir penyataannya mengatakan belajar dari Sarawak, perencanaan mulai tahun 1964 dan baru di mulai tahun 1994. Terakhir pada tahun 2012 baru jad. Nah, semoga PLTA Kayan realisasinya bisa lebih cepat.